Puluhan hektar tanaman jagung di Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata, NTT diserang hama ulat grayak.
Hama ulat itu menyerang batang, daun hingga pucuk tanaman jagung yang baru berumur satu bulan. Kondisi ini menyebabkan masyarakat petani di dua wilayah itu resah.
Selain hama ulat, curah hujan yang tidak menentu juga ikut menyebabkan tanaman jagung mereka mati.
“Ulat makan semua, ini semua pasti tidak selamat, belum lagi tidak ada hujan begini, layu, kering semua,” ungkap Simon Sili, petani asal Ile Ape, Senin 12 Februari 2024.
Menurut Simon, semua tanaman jagung di Ile Ape dan Ile Ape Timur masih berumur satu bulan karena ditanam pada bulan Februari 2024.
Karena itu, lanjutnya, jika terserang hama ulat maka pertumbuhan hingga hasil produktivitas panen dipastikan berkurang.
Menurut Simon, sebagi alternatif dari potensi gagal panen, dia dan beberapa petani berupaya untuk menanam kacang hijau di sisa musim hujan terakhir pada bulan Februari 2024 nanti.
“Kalau jagung tidak ada hasil, masih ada kacang, mungkin ini yang bisa kami buat,” terang Simon.
Pantauan katawarga.id, hampir semua tanaman jagung di Ile Ape dan Ile Ape Timur diserang hama ulat.
Kondisi ini juga diperparah dengan tidak menentunya curah hujan di wilayah tersebut sehingga tanaman jagung tampak layu dan kering.
“Kalau ini kesana ada hujan lebat dua tiga hari mungkin bisa, kalau tidak makan selesai,” tandas Hendi, petani di Ile Ape Timur.(Red)