PROYEK peningkatan jalan di Jalur Tengah (simpang Waikomo-Belobatang-Wulandoni) mendapat apresiasi dari Ketua Banteng Muda Kabupaten Lembata, Petrus Asmumu Manuk.
Menurut Petrus, proyek jalan di Jalur Tengah merupakan bukti pemerataan pembangunan yang dilakukan oleh Presiden Jokowi, karena dari dulu, akses jalan di wilayah itu sangat memprihatinkan.
“Sebagai warga negara Indonesia yang baik dan turut merasakan pembangunan yang merata dari seluruh pelosok tanah air Indonesia dan di NTT khususnya di Kabupaten Lembata,” ujar Petrus Manuk kepada katawarga.id beberapa waktu lalu.
Petrus mengatakan, keberpihakan pembangunan ini juga merupakan perhatian Jokowi untuk membuka kawasan-kawasan di daerah yang selama ini dianggap terisolir.
Proyek jalan di Jalur Tengah ini juga menurut Petrus adalah berkat tersendiri bagi masyarakat Lembata di ujung masa jabatan Jokowi sebagai Presiden.
“Karena lima ruas yang diusulkan Lembata mendapatkan tahap satu yang realisasi di kabupaten ini yaitu Jalur Tengah-Wulandoni yang sedang di kerjakan dan di awasi oleh Satker PUPR Provinsi NTT,” kata Petrus Manuk.
Mantan Tim Pemenang Jokowi Maaruf Provinsi NTT tahun 2019 ini juga menuturkan bahwa program peningkatan jalan melalui dana Instruksi Presiden (Inpres) tahun 2023 ini memberi banyak dampak bagi pertumbuhan ekonomi di kawasan Jalur Tengah. Salah satunya adalah hasil komoditi petani seperti kemiri, holtikultura dan hasil hutan lain bisa dengan mudah di jual ke kota Lewoleba.
“Kebijakan Jokowi ini sangat membantu warga (petani.red)” terang Petrus Manuk.
Wakil Sekertaris HIPMI Provinsi NTT ini juga mengapresiasi program Inpres. Dia berharap pengerjaan proyek berjalan baik dengan tetap menjaga kwalitas sesuai perencanaan.
“Manfaat bagi banyak orang bukan saja warga Jalur Tengah dan Wulandoni tapi semua masyarakat Lembata dan di luar Lembata karena berpengaruh pada kehidupan sosial, ekonomi dan keberlanjutan ekosistem kehidupan masyarakat pada umumnya,” terang Petrus Manuk.
Putra Bakalerek yang beberapa kali bertemu dengan Jokowi dalam forum HIPMI itu juga meminta semua masyarakat untuk mengawasi proyek tersebut guna mendukung pembagunan di daerah.
“Secara khusus saya sebagai warga Bakalerek yang merasakan dampak ini berterima kasih kepada Pak Jokowi sebelum menyelesaikan pemerintahan periode ke 2 beliau sudah memberi dampak kepada wilayah kami khusus Jalur Tengah-Wulandoni kabupaten Lembata provinsi NTT,” sebut Petrus Manuk.
Tidak hanya itu, Petrus pun mengapresiasi lembaga DPR pusat, propinsi dan kabupaten karana ikut membantu menyuarakan aspirasi masyarakat Lembata terkait jalan Jalur Tengah.
Dia berharap, proyek yang saat ini tengah dikerjakan bisa memberi dampak jangka panjang dalam rangka mendorong percepatan akses dan mobilitas barang dan jasa serta pertumbuhan ekonomi kerakyatan masyarakat Lembata.
Sebagai informasi, proyek peningkatan jalan Simpang Waikomo-Belobatang-Wulandoni yang selama ini dikenal sebagai Jalur Tengah itu dibiayai dari APBN Murni tahun 2023.
Proyek ini menyedot anggaran dari APBN Murni tahun 2023 sebanyak Rp39.042.854.000
Pekerjaan itu ditangani oleh PT Anak Lembata Group sebagai salah satu perusahaan jasa konstruksi terbaik di NTT, dengan Konsultan Pengawas dari PT Laras Sembada KSO CV Elmunah.
Masa pelaksanaan proyek itu 147 hari kalender, dan masa pemeliharaan 365 hari kalender dengan lokasi pekerjaan di Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata.(Red)