LEMBATA – Keluhan dan permasalahan yang dihadapi para petani di NTT umumnya dan Lembata secara khusus begitu kompleks. Setiap tahun, pemerintah menggelontorkan anggaran untuk membantu para petani. Sayangnya, hingga kini belum semua permasalahan yang dihadapi petani mampu teratasi. Akan tetapi, kehadiran Julie Sutrisno Laiskodat, anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem memberikan secercah harapan di wajah para petani Flores, Lembata, dan Alot lewat aspirasi yang diperjuangkannya.
Sejak 2023, Julie Laiskodat telah menggelontorkan sejumlah bantuan, baik Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO), jalan usaha tani (JUT), jaringan irigasi tersier (JIT), bantuan alat dan mesin pertanian (Alsintan), bantuan peternakan, serta bibit tanaman telah membantu petani di Lembata.
“Jangan Khawatir, saya di Komisi IV, bisa bantu vari jalan keluar,” kata Julie Laiskodat di hadapan petani di Lembata dalam kunjungannya di empat lokasi yakni Waikomo, Kelurahan Lewoleba Barat, Kampung Nyamuk, Kelurahan Lewoleba Tengah, Batas Kota Kelurahan Lewoleba Timur, dan Desa Kolipadan, Kecamatan Ile Ape, Sabtu (7/10/2023).
Ia mengatakan, ketika Pandemi Covid-19 melanda Indonesia selama tiga tahun, banyak pabrik pakaian, tas, dan sepatu tutup bahkan ada yang bangkrut. Tetapi, ada pabrik yang tidak pernah tutup adalah pabrik makanan. Sebab, sakit maupun sehat, orang tetap membutuhkan makanan. Dan alangkah gembiranya masyarakat NTT diberikan pabrik makanan yakni tanah dan kebun sebagai subur yang selalu memproduksi bahan makanan
“Jadi jangan pernah rendah diri. Mayoritas NTT petani. Apakah ini kutukan dari tuhan? Ini berkat Tuhan kasih pabrik yang tidak akan pernah tutup seumur hidup,” tegasnya.
Tetapi, lanjutnya, kenapa NTT dan Lembata masih begini saja, padahal sudah dikasih Tuhan pabrik yang sangat diberkati.
“Mungkin karena kurang alat masih kurang. Dengan alat bisa bantu. Kalau sebelumnya olah lahan pakai pakai tangan hadirnya akat bisa bantu. Irigasi kalau air susah sekarang ada air,” kata Julie Laiskodat.
Karena itu, lanjutnya, keberadaannya di Komisi IV akan dimanfaatkan sesuai mungkin untuk membantu petani. Komisi yang mengurus pertanian, peternakan, perikanan, kelautan, kehutanan , dan lingkungan hidup serta Bulog, dan bermitra dengan tiga Kementerian, maka ia akan berupaya memperjuangkan aspirasi yang disampaikan petani.
“Setiap tahun ada Rp30 sampai Rp50 miliar dana aspirasi. Jadi kalau duduk lima tahun ada ratusan miliar yang wajib dibawa ke dapil saya termasuk Lembata. Kalau bapa mama dapat ini (Alsintan) dan senang sampai saya dikalungi. Saya sedih karena (bantuan) terlalu sedikit,” tegas Julie Laiskodat .
Julie juga menantang para petani, setelah mendapatkan bantuan alsintan harus ada peningkatan produksi.
Dengan peningkatan produksi yang tentu saja tak mengubah jumlah kali makan per hari, maka tentu saja diharapkan kelebihan produksi bisa dijual untuk membiayai anak sekolah dan kebutuhan kainnya. Ia juga menentang petani untuk memproduksi beras berkualitas premium, yang nantinya dapat dijual dengan harga yang baik.
Ia juga siap memperjuangkan sejumlah aspirasi yang disampaikan petani baik yang masih terkait dengan bidang tugas Komisi IV maupun yang menjadi bidang tugas komisi lain.
“Kalau soal air, itu urusan Komisi V. Itu menjadi tugas saya untuk bangun koordinasi dengan anggota Fraksi Partai NasDem yang ada di Komisi V,” tandas Julie Laiskodat.
Dalam kunjungan ini, Julie Laiskodat didampingi Ketua Dewan Pertimbangan DPD Partai NasDem Lembata Lukas Lipatan, anggota Fraksi Partai NasDem DPRD Lembata Kristo Ricam, Sekretaris DPD Partai NasDem Lembata Stef Tapobali, Bendahara Hiero Bokilia, dan sejumlah calon Anggita DPRD dari daerah pemilihan (Dapil) 1, 2, 3, dan. 4.(Red)