LEMBATA – Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Lembata Paulus Makarius Dolu mendesak Pemerintah Lembata segera merampungkan Data Kemiskinan Ekstrim.
Pasalnya, masih banyak KK miskin yang sampai dengan saat ini belum terdata. Bahkan, angka itu hampir sebanding dengan jumlah KK miskin yang sebelumnya sudah terdata.
“Saya minta Bupati atau Pemerintahan atau Kepala Dukcapil karena masih banyak masyarakat Lembata sudah berkeluarga tapi tidak terdata,” ujar Paul Dolu kepada katawarga.id, Selasa 27 Juni 2023.
Menurut Paul, kepentingan merampungkan data tersebut agar lembaga DPRD bisa memproyeksi kebijakan apa saja yang dipakai untuk mempercepat penghapusan kemiskinan ekstrim di tahun 2023 ini.
Tim percepatan penanggulangan kemiskinan daerah pun didesak untuk segera memfinalkan data keluarga miskin dengan melibatkan semua kepala desa dan lurah supaya bisa menghasilkan data primer yang valid by name by address.
Dukcapil Lembata juga dipaksa aktif dan cepat mensuplai data kependudukan secara benar.
Karena, jika data primer terkait kemiskinan ekstrim itu tidak punya nilai akurasi maka akan berpengaruh terhadap pelaksanaan kebijakan yang tidak tepat sasaran.
“Sesuai Inpres nomor 4 tahun 2022 tentang percepatan penghapusan kemiskinan ekstrim, kalau masyarakat yang lambat, pemerintah harus jemput bola, jangan main menunggu terus,” kata Paul Dolu.
Keakuratan data kemiskinan ekstrim ini menurut Paul sangat dibutuhkan. Selain untuk memproyeksi kebijakan, namun membantu juga dalam pembahasan KUA Tahun Anggaran 2024.
Selain itu, Paul juga meminta Pemerintah Lembata mengalihkan anggaran yang berpotensi tidak terpakai di setiap OPD untuk membiayai kegiatan verivikasi dan validasi data kemiskinan ekstrim.
“Ini menuju perubahan anggaran, sehingga anggaran-anggaran yang berpotensi parkir di setiap OPD lain diarahkan ke dinas kependudukan supaya pakai untuk netkan data,” tandas mantan pimpinan DPRD Lembata ini.
Untuk diketahui, data yang dihimpun katawarga.id menunjukan bahwa angka kemiskinan ekstrim di Kabupaten Lembata, NTT pada 2022 mencapai 12.010 jiwa, dari total penduduk sebanyak 137.787 jiwa. Angka ini menurun dibandingkan pada tahun 2021, yang mencapai 14.640 jiwa.(Red)