LARANTUKA – Komunitas Buruh Tani, Nelayan, Ojek dan Supir yang tergabung dalam Seksi Buruh Migran Kabupaten Flores Timur (Flotim) membagi puluhan paket sembako di sejumlah kelurahan di Kota Larantuka.
Penyaluran paket sembako ini merupakan gerakan kemanusiaan untuk membantu sesama yang hidup dalam keterbatasan ekonomi.
Demikian dikatakan Yoseph Ola Odjan, salah satu pengurus Seksi Buru Migran Flores Timur kepada katawarga.id di Larantuka, Minggu 9 April 2023.
“Ada 35 paket sembako kami bagi di kelurahan Ekasapta dan Postoh,” katanya.
Menurutnya, pasca pandemi COVID-19 melanda Indonesia ekonomi masyarakat di Kabupaten Flores Timur anjlok.
Kondisi ekonomi yang lesu ini dirasakan oleh berbagai kalangan, salah satunya masyarakat kelas menengah seperti kuli bangunan, buruh pelabuhan, pedagang kecil, papalele, pengepul ikan, ojek, supir hingga nelayan.
Akibat dari krisis ekonomi pasca Pandemi COVID-19 menggerakkan komunitas ini menggalang dana dan membeli sembako untuk disalurkan kepada sejumlah warga di kelurahan Ekasapta dan kelurahan Postoh. Tanpa memandang suku dan agama, sejumlah sembako itu pun disalurkan kepada keluarga Muslim dan Katolik di dua kelurahan itu.
Paket sembako itu mereka salurkan sebelum Hari Raya Paskah dan Hari Raya Idul Fitri. Ini menjadi kado hari raya bagi keluarga yang menerima bantuan tersebut.
“Momen berbagi rasa dan kepedulian terhadap sesama kita di kota ini,” ujar pria yang akrab disapa Vije Odjan ini.
Hal yang sama dikatakan Yulius Penga Paru, salah satu pengurus di komunitas itu. Menurutnya, sejak organisasi dibentuk pada 2019, sejumlah kegiatan sudah mereka lakukan. Salah satunya adalah membagi paket sembako
Tak hanya itu, sebagai bentuk keberpihakan terhadap gereja, Seksi Buru Migran ini juga membagi lilin prosesi secara gratis di sejumlah Kapela di Flores Timur menjelang Prosesi Semana Jumat Agung.
“Di Kapela Tuan Bediri, kapela Panggul Salib, kapela Tuan Meninu, kapela Tuan Ma, kapela Tuan Ana, dan kapela Miserecordia,”ujarnya.
Untuk diketahui, organisasi ini beranggotakan beragam profesi. Mulai dari buruh, tani, ojek, supir hingga nelaya. Dibentuk sejak tahun 2019, organisasi ini telah beranggotakan ratusan orang dari berbagai profesi. Mereka juga rutin melakukan beragam aksi solidaritas membantu warga di Kota Larantuka.(red)