LEMBATA – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lembata membuka bengkel Alat dan Mesin Pertanian (ALSINTAN) untuk seluruh alsintan milik petani di seluruh Lembata.
Hadirnya bengkel Alsintan itu bertujuan memperbaiki semua alat pertanian milik para petani di Lembata seperti traktor roda dua dan empat, mesin pompa air, hand sprayer, alat tanam padi, cultovator, alat tanam jagung dan motor roda tiga.
Dilengkapi berbagai peralatan perbengkelan yang memadai, kerusakan alsintan milik para petani di Lembata akan dengan mudah diperbaiki apalagi Bengkel Alsintan milik Dinas Pertanian Lembata itu punya tenaga mekanik handal yang didatangkan langsung dari Pulau Jawa.
Semua kerusakan alsintan akan diperbaiki tanpa dipungut biaya. Pemilik alsintan hanya sebatas membeli suku cadang sesuai jenis kerusakan. Selebihnya gratis.
Hal ini dikatakan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lembata Kanis Tuaq sewaktu melaunching Bengkel Alsintan Gratis di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lembata, Selasa (14/3/2023).
“Kita pastikan ada 50 persen alsintan parkir tidak diurus karena itu ada bengkel ini untuk melayani alsintan yang rusak di seluruh Lembata,” kata Kanis Tuaq.
Menurut Kanis, ide membuka bengkel gratis ini muncul ketika Dinas Pertanian menemukan banyak Alsintan petani dalam keadaan rusak.
Melalui kebijakan sebagai kepala dinas, Kanis akhirnya memantapkan inovasinya untuk membantu para petani melalui perbaikan alsintan secara gratis.
“Pelayanan perbaikan di bengkel setiap jam kantor, ada mekanik yang standby untuk perbaiki,” sebutnya.
Kanis menuturkan, pertanian modern musti di dukung peralatan yang memadai dan juga mesin yang bisa bisa bekerja maksimal. Tanpa itu, akan sangat sulit mengejar hasil produksi dalam jumlah yang besar.
Pera petani di Lembata, sebut Kanis, sudah saatnya diarahkan untuk menggunakan dan memiliki alsintan. Pasalnya, pertanian modern tanpa alsintan akan berpengaruh terhadap hasil produksi.
Bengkel ini memiliki SOP. Setiap alsintan yang rusak bisa langsung dibawa ke bengkel alsintan beralamat di Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Lembata. Mekanismenya adalah, pemilik alsintan meminta PPL di masing-masing kecamatan mengeluarkan surat rekomendasi. Dasar itu dipakai untuk merujuk perbaikan alsinta.
“Ini mungkin yang pertama di NTT, kita berharap bisa berjalan baik demi mendongkrak produktifitas pertanian,” ucapnya.
Tidak hanya itu, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lembata juga berencana membuka bengkel alsintan gratis cabang Omesuri dan Buyasuri.
Mimpi ambisius ini sengaja Kanis lakukan agar pelayanan reparasi gratis bisa menjangkau seluruh pelosok daerah di Lembata sebagai bentuk pendekatan pelayanan kepada para petani.
Masing-masing kepala wilayah atau kepala desa melalui PPL bisa mengantar alsintan yang rusak ke dinas sebab saat ini para petani membutuhkan peralatan semacam itu.
“Untuk sementara di dinas dulu, nantinya sudah berjalan bagus kita dorong bisa dibuka di Omesuri dan Buyasuri,” tandasnya.
Untuk diketahui, berdasarkan data dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lembata tahun 2023, sebaran alat dan mesin pertanian di kabupaten Lembata sebanyak 338 unit. Semuanya tersebar di sembilan kecamatan di Lembata.
338 unit alsintan itu dilaporkan berasal dari bantuan pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan juga bantuan dari berbagai lembaga yang berafiliasi ke sektor pertanian dan perkebunan.
“Semua alsintan di Lembata akan kita perbaiki secara gratis, tidak dipungut biaya, ini adalah langkah kami di dinas pertanian,” tandasnya.(Red)