LEMBATA – Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang ( Dinas PUPR ) Kabupaten Lembata, Aloys Muli Kedang menjelaskan bahwa pengerjaan 50 paket jalan menggunakan dana pinjaman daerah untuk Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) mencapai 80 persen.
Hal ini dikatakan Aloys Muli Kedang saat memberikan keterangan pers terkait proyek pinjaman daerah untuk PEN kepada wartawan beberapa waktu lalu di Kantor Bupati Lembata.
Muli Kedang menjelaskan, meski menghadapi berbagai tantangan dan sempat diperpanjang masa kontrak, pengerjaan 50 paket jalan dengan anggaran pinjaman daerah untuk Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) senilai Rp 212,5 miliar ini berjalan dengan baik.
Dia membeberkan beberapa kendala dalam proses pengerjaan jalan ini yakni faktor cuaca buruk,kelangkaan BBM dan yang terakhir adalah kerusakan alat berat selama pengerjaan jalan.
Kondisi ini memungkinkan untuk penambahan masa kontrak kerja untuk kedua kalinya, setelah sebelumnya pemerintah dan pihak kontraktor telah melakukan perpanjangan kontrak selama 50 hari dari masa kontrak berakhir pada 31 Desember 2022 lalu.
“Dari rencana kita ada penambahan sekitar 50 hari, itu kemungkinan dia akan bergeser lebih dari 50 hari. Tapi upaya-upaya untuk mempercepat (pengerjaan jalan) itu tetap kita laksanakan,” kata Muli Kedang.
Meski demikian, dengan kondisi seperti ini, Aloys tetap menekankan pentingnya kualitas jalan sesuai kontrak kerja kepada pihak rekanan.
Oleh karena itu, dia mengingatkan kontraktor untuk tidak boleh melakukan pengerjaan jalan terutama hotmix apabila dalam kondisi hujan.
“Karena ini akan sangat berpengaruh pada hasil akhir yakni kualitas jalan. Meskipun terlambat tetapi tetap jaga kualitas, daripada kita mempercepat pelaksanaan tetapi kita abaikan kualitas,” sebut Muli Kedang.
Sementara itu Ketu Komis II DPRD Kabupaten Lembata Piter Bala Wukak menegaskan kepada PPK dan Pengawas supaya bisa intens mengawasi semua pekerjaan PEN.
“Walau sudah 80 persen tapi pengawasan di lapangan tetap berjalan, ini penting,” terang Bala Wukak.
Dia berharap, pekerjaan yang dikerjakan kontraktor bisa bertahan lama mengingat anggaran yang dipakai untuk mengerjakan sejumlah jalan di Lembata bersumber dari utang pinjaman Pemda Lembata
Untuk diketahui Pemerintah Kabupaten Lembata pada tahun 2022 lalu telah menandatangani pinjaman daerah untuk PEN dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) sebesar Rp 212,5 miliar.
Dana ini akan dikembalikan dengan bunga sebesar 6,19 persen dalam jangka waktu delapan tahun sejak 2023.(Red)