DI UFUK Lembata, di mana laut biru berpelukan dengan langit dan angin pesisir membawa aroma garam yang khas, ratusan langkah kaki meninggalkan jejak di lumpur. Mereka bukan sekadar berjalan — mereka sedang menanam harapan. Harapan yang berwujud anakan mangrove, hijau kecil yang kelak menjadi benteng alam melawan abrasi dan simbol kehidupan baru di pesisir Desa Merdeka.
Dialah PT Cendana Indopearls, perusahaan budidaya mutiara yang tak hanya menebar kilau di kedalaman laut, tetapi juga menyinari bumi dengan aksi nyata kepedulian terhadap lingkungan. Untuk kedua kalinya, perusahaan ini kembali menanam ratusan anakan mangrove di kawasan bakau Desa Merdeka, Kecamatan Lebatukan — sebuah lanjutan dari komitmen abadi menjaga keseimbangan alam.
Pagi itu, sebelum satu pun anakan mangrove menyentuh tanah, seluruh karyawan perusahaan turun ke pesisir. Dengan tangan berbalut sarung tangan dan semangat yang membara, mereka memunguti sampah plastik yang berserakan di sepanjang teluk Merdeka. Derai tawa, semangat gotong royong, dan langkah serempak mereka menjadi simfoni keindahan — menunjukkan bahwa mencintai bumi adalah kerja kolektif, bukan sekadar slogan.
Dipimpin langsung oleh Haris Foeh, Humas PT Cendana Indopearls, barisan karyawan lalu menyusuri bibir pantai menuju muara kali Desa Merdeka. Di bawah sinar mentari yang menari di atas ombak, mereka menanam satu demi satu anakan mangrove dengan hati yang penuh doa: agar setiap batang kecil itu tumbuh menjadi penjaga laut, pelindung pantai, dan sumber kehidupan bagi generasi yang akan datang.

Tak hanya karyawan, kegiatan ini juga dihadiri oleh dua pejabat asing dari manajemen pusat perusahaan — bukti bahwa kepedulian terhadap lingkungan telah melintasi batas bangsa dan bahasa. Hadir pula Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lembata, Hadi Umar, serta Sekcam Lebatukan, Hans Pala. Semua peserta kompak mengenakan sepatu lumpur dan sarung tangan, seolah menunjukkan bahwa menjaga alam memang butuh keberanian untuk kotor demi kebersihan yang lebih besar.

Menurut Haris Foeh, kegiatan ini adalah bagian dari komitmen perusahaan terhadap konservasi laut dan pesisir, serta bentuk tanggung jawab sosial terhadap bumi yang telah memberi kehidupan.
“Mulai dari pesisir sampai laut, harus tetap lestari, dijaga dan dirawat dengan cara-cara yang ramah lingkungan,” ungkapnya penuh keyakinan.

Aksi tanam mangrove ini juga menjadi persembahan indah menyambut Hari Ulang Tahun Otonomi Daerah Kabupaten Lembata ke-26, seolah ingin menegaskan bahwa pembangunan daerah tak hanya soal infrastruktur dan ekonomi, tapi juga tentang warisan hijau untuk masa depan.
Sementara itu, Hadi Umar Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Lembata memberikan apresiasi tinggi terhadap langkah PT Cendana Indopearls.

Menurutnya, inilah contoh perusahaan yang tak hanya mencari keuntungan, tetapi juga menghadirkan solusi bagi krisis lingkungan. Karena itu, masyarakat harus ikut menjaga agar mangrove yang ditanam, tumbuh menjadi penopang ekosistem yang sehat dan berkelanjutan.
Ia juga mengingatkan masyarakat agar tidak menebang mangrove sembarangan.

“Kawasan ini tidak boleh rusak. Jangan tebang hanya karena kayu api. Perusahaan dan masyarakat wajib awasi,” pesannya lantang di tengah semilir angin laut.
Suasana kegiatan begitu hidup — karyawan tertawa, anak-anak desa menyaksikan dengan mata berbinar, dan para pimpinan perusahaan tampak berbaur tanpa jarak. Aksi bersih pantai dan tanam mangrove itu menjelma menjadi pesta ekologis, di mana cinta terhadap alam dirayakan bersama dalam harmoni yang indah.
Sebagai penutup hari yang penuh makna, seluruh karyawan dan pimpinan PT Cendana Indopearls menggelar dialog bersama Bupati Lembata, Petrus Kanisius Tuaq, di halaman kantor perusahaan.

Dalam suasana hangat, Haris Foeh memperkenalkan seluruh jajaran dan menegaskan dengan bangga bahwa semua posisi strategis diisi oleh putra-putri lokal Lembata — anak-anak daerah yang kini menjadi bagian dari industri mutiara dunia.
“Urus mutiara itu rumit, tapi semua posisi penting di sini diisi warga lokal. Mereka terampil,” tutur Haris penuh bangga.
Bupati Kanisius Tuaq pun tak bisa menyembunyikan kekagumannya. Ia memuji langkah PT Cendana Indopearls yang telah membuka ruang bagi sumber daya manusia lokal dan menjadi contoh ideal bagi perusahaan lain.

“Saya bangga. Warga Lembata bisa dipercaya mengelola industri berkelas dunia. Saya akan datang lagi, kali ini bersama DPRD, untuk melihat lebih dekat kerja hebat perusahaan ini,” ujarnya penuh semangat.
