KABUPATEN Lembata, Nusa Tenggara Timur, kini tengah menghadapi krisis serius di sektor kesehatan, khususnya dalam layanan kesehatan ibu dan anak. Saat ini, Lembata dinyatakan darurat dokter spesialis kebidanan dan kandungan setelah dua dokter yang bertugas di RSUD Lewoleba tidak lagi melanjutkan pelayanan.
Satu dokter spesialis kandungan yang selama ini menjadi tulang punggung layanan kesehatan di Lembata, memutuskan untuk ikut serta dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) mendatang dengan maju sebagai calon bupati. Keputusan ini, meskipun membawa harapan baru di kancah politik lokal, namun meninggalkan kekosongan besar dalam sistem kesehatan yang sudah rentan.
Sementara itu, dokter spesialis kandungan lainnya yang selama ini juga memberikan pelayanan penting kepada masyarakat, dikabarkan akan hengkang dari Lembata dalam waktu dekat (mengundurkan diri). Dampaknya pun dirasakan oleh masyarakat Lembata yang kini kehilangan akses langsung terhadap layanan kesehatan maternal.
Dengan kondisi ini, Lembata terancam mengalami penurunan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak, khususnya bagi ibu hamil yang membutuhkan perawatan intensif.
Masyarakat berharap pemerintah daerah dan pusat segera mengambil langkah cepat untuk mengatasi kekosongan ini, dengan mendatangkan dokter pengganti atau setidaknya memberikan solusi sementara guna menjamin keselamatan ibu dan bayi di wilayah tersebut.
Menanggapi hal ini, Penjabat Bupati Lembata, Paskalis Ola Tapobali mengaku sudah meminta Direktur RSUD Lewoleba membangun komunikasi dengan sejumlah pihak untuk mengatasi kekurangan dokter spesialis kandungan.
“Penjajakan sudah dilakukan dangan pihak RS Johannes Kupang, Unhas Makassar, Brawijaya, maupun Udayana. Termasuk berkoordinasi dengan Pemprov maupun Kemenkes. Kami terus mencari berbagai kemungkinan, untuk memenuhi kebutuhan kita ini,” ungkap Paskalis, Jumat 30 Agustus 2024.
Kondisi darurat ini menjadi perhatian serius berbagai pihak, mengingat Lembata merupakan wilayah yang dianggap terbelakang dan sulit dijangkau, sehingga akses terhadap tenaga medis sangat penting bagi kelangsungan hidup ibu dan anak.
Masyarakat setempat berharap krisis itu segera teratasi, supaya layanan kesehatan bisa kembali normal dan masyarakat secepatnya merasa aman dan terlindungi.
“Harus bisa ada disanggupi, musti cari dokter bawa datang, apa pun itu caranya, miris kalau nanti semua pasien harus dilarikan ke luar Lembata,” tegas Ningsih, warga Kota Lewoleba.(Tim-Redaksi/)