FRANS HUAR, Manajer Pelaksana Harian SPBU Ile Ape, secara resmi menyampaikan permohonan maaf kepada manajemen SPBU Waijarang dan SPBU Balauring terkait pernyataan keliru mengenai kuota BBM jenis Pertalite yang telah menyebabkan kebingungan di kalangan konsumen dan berdampak pada stabilitas internal di dua SPBU itu.
Permohonan maaf itu disampaikan setelah dirinya mengeluarkan informasi yang tidak akurat terkait alokasi kuota Pertalite. Keterangan yang salah tersebut memicu polemik dan perdebatan di masyarakat.
Melalui keterangan resminya, Frans Huar mengaku telah keliru menyampaikan informasi tersebut sehingga menimbulkan polemik di tengah masyarakat.
“Bahwa saya mewakili SPBU Tanah Merah (Ile Ape) meminta maaf terhadap berita yang beredar,” ungkapnya, Kamis 15 Agustus 2024 siang.
Tak hanya itu, Frans juga berkata, apa yang dia sampaikan dalam pemberitaan yang dirilis kemarin itu, sama sekali tidak berniat bnegative terhadap manajemen dua SPBU itu. Bahkan, dia mengaku, pihak SPBu Ile Ape pun tidak bermaksud untuk mencampuri urusan internal SPBU Waijarang dan Balauring.
“SPBU Tanah Merah (Ile Ape) tidak bermaksud untuk mencampuri urusan internal SPBU Waijarang dan Balauring,” tambahnya.
Frans juga berjanji untuk berkomitmen memperbaiki proses verivikasi informasi agar kedepannya hal serupa tidak terjadi lagi. Dirinya juga memastikan penyaluran BBM subsidi untuk masyarakat Lembata akan semakin lebih baik dan lancar.
“Kami memahami betapa pentingnya informasi yang akurat dalam pengelolaan kuota BBM subsidi. Kami berkomitmen untuk memperbaiki proses verifikasi informasi dan memastikan bahwa kejadian serupa tidak terulang di masa depan,” ucapnya.
Dengan adanya permohonan maaf ini, diharapkan hubungan antara SPBU yang terlibat dapat pulih, dan distribusi BBM subsidi Pertalite dapat kembali berjalan dengan lancar.(Tim-Redaksi)