MAHASISWA Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di Kabupaten Lembata.
Tiba di Lewoleba, ibukota kabupaten Lembata pada Selasa 16 Juli 2024 pagi, mahasiswa dan dosen Fisip Unwira itu disambut oleh Pemerintah Kabupaten Lembata.
Seremonial penerimaan terjadi di aula kantor bupati kabupaten Lembata. Sejumlah pejabat daerah lingkup Pemda Lembata turut hadir saat itu.
Rombongan mahasiswa dan dosen Fisip Unwira itu dipimpin Wakil Dekan Fisip Unwira, Dr. Urbanus Ola Hurek.
Sebanyak 218 mahasiswa terlibat dalam kegiatan pengabdian masyarakat tersebut. Mereka kemudian dibagi dalam dua kelompok kegiatan yakni mahasiswa yang mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan mereka yang mengikuti kegiatan Gerakan Membangun Desa (Gemades).
Untuk mahasiswa KKN ditempatkan di sejumlah desa di kecamatan Nagawutung. Sementara mahasiswa Gemades di tiga desa di kecamatan Ile Ape.
Khusus mahasiswa Gemades, berlangsung selama 10 hari sejak Rabu 17-25 Juli 2024. Kegiatan itu berlangsung di desa Lamawara, Bungamuda dan Napasabok.
Ada sejumlah program kerja yang mereka lakukan selama berada disana, mulai dari musyawarah bersama Pemerintah dan BPD, peningkatan kapasitas Aparatur Desa dan BPD (memberikan sosialisasi kepada aparatur desa dan anggota BPD), pembenahan admistrasi desa berbasis komputer bersama dosen dan peserta Gemades dimana aparat desa dilatih mengelola data penduduk, mengurutkan dokumen, dan mengoptimalkan sistem informasi desa.
Tak hanya itu, mahasiswa dan dosen juga membenahi arsip budaya desa sekaligus mencari tahu dan melihat kembali sejarah desa Napasabok.
Peserta Gemades juga turut berpartisipasi dalam membantu mengajar anak sekolah dasar (SD) di desa Napasabok.
Kepala Desa Napasabok, Patrisius Gawi mengaku terbantu dengan program Gemades yang digagas dosen dan mahasiswa Fisip Unwira ini.
Menurut dia, kehadiran mahasiswa dan dosen berhasil menyelesaikan beberapa agenda dan kegiatan desa dengan baik.
“Kami berharap semoga kedepannya banyak mahasiswa dan dosen yang datang untuk melaksanakan kegiatan di desa Napasabok ini, walaupun kami didesa ini jaringannya tidak ada, kekurangan air bersih tapi kami sangat berterima kasih karena peserta Gemades dan Dosen datang dengan semangat untuk membantu kami,” ungkapnya.
Dengan adanya inisiatif ini, diharapkan desa-desa di Lembata dapat lebih mandiri dan mampu mengelola potensi mereka dengan lebih optimal, serta menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pembangunan berkelanjutan.(Redaksi/)