KATAWARGA.ID – Paulus Doni Ruing menyatakan diri maju sebagai calon bupati Lembata pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 27 November 2024 mendatang.
Putra Lamatuka yang selama ini tinggal di Jakarta itu mengaku terpanggil untuk membenahi Lembata.
Menurutnya, jika terpilh menjadi bupati, dia akan menuntaskan banyak hal. Salah satunya adalah membangkitkan semangat Ta’an Tou yang saat ini dia anggap sudah mati.
Paulus berujar, masyarakat Lembata hari-hari ini sudah terpecah karena adanya polarisasi suku, ego wilayah dan gengsi antar golongan. Penyebabnya cuma satu yakni, tidak ada persatuan. Masalah ini juga cenderung sudah diterapkan dalam ruang birokrasi sehingga menimbulkan banyak keluhan dari para PNS maupun masyarakat.
Salah satu yang menjadi penyebabnya adalah perbedaan politik dan cara pandang antara sesama warga Lembata.
Matinya semangat persatuan itu, akan memicu banyak persoalan di masyarakat dan bisa berdampak pada rendahnya partisipasi masyarakat terhadap pembangunan di daerah.
Selama di Jakarta, Paulus selalu mengikuti perkembangan di kampung halamannya. Ia mengaku sudah banyak berkontribusi terhadap pembangunan daerah sejak perjuangan Lembata menjadi otonomi.
Salah satu tokoh pejuang otonomi Lembata ini juga mengaku punya banyak jaringan di Jakarta yang bisa membantu ketika dia menjadi bupati. Jauh hari dia juga sudah menyiapkan visi misi terkait pembangunan Lembata untuk lima tahun ke depan.
Jika terpilih menjadi bupati, Paulus bertekad membongkar dikotomi wilayah, sentimen suku, dan gengsi antar golongan. Karena menurut dia, persoalan itu sudah tumbuh subur di Lembata dan menjadi salah satu faktor penghambat pembangunan daerah.
“Kita harus format ulang, kita harus kembali ke fitrah supaya semua kembali normal seperti dulu,” ujar Paulus Ruing saat konferensi pers di Lewoleba, Selasa 16 April 2024.
Selain itu, pria yang akrab disapa Polce Ruing ini juga ingin menghadirkan sumber daya modal yang besar di Lembata. Bermodalkan jejaring yang dia miliki di ibu kota, dia yakin Lembata akan berkembang menjadi kabupaten maju.
Polce juga menyoroti isu ketahanan pangan. Menurutnya, terdapat sumber daya alternatif di Lembata yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi ancaman ketahanan pangan tanpa menghilangkan sumber daya pangan masyarakat lokal.
“Kita miskin uang, tapi kaya sumber daya, ini yang akan kita perbaiki, kebetulan saya punya banyak jaringan di Jakarta,” ujarnya. (Redaksi/)